JENEWA, - Badan Kesehatan Dunia (WHO) dikabarkan sedang mengumpulkan bukti untuk memungkinkan mereka melakukan penyelidikan tindak kejahatan perang atas serangan militer Rusia pada fasilitas kesehatan di Ukraina.
Direktur Situasi Darurat WHO Mike Ryan, dalam kunjungan mendadak bersama dengan kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus di Kiev pada Sabtu (6/5), mengatakan bahwa merupakan tanggung jawab eksplisit dari pihak yang bertikai untuk tidak menyerang fasilitas kesehatan, namun WHO telah mendokumentasikan 200 serangan terhadap rumah sakit dan klinik di negara tersebut.
“Serangan yang disengaja terhadap fasilitas perawatan kesehatan adalah pelanggaran hukum humaniter internasional dan dengan demikian – berdasarkan investigasi dan atribusi serangan tersebut – merupakan tindak kejahatan perang dalam situasi apa pun,” kata Ryan dalam konferensi pers, dikutip Reuters.
“Kami akan terus mendokumentasikan dan menjadi saksi atas serangan-serangan ini… dan kami percaya bahwa sistem PBB dan Pengadilan Kriminal Internasional dan lainnya akan melakukan investigasi yang diperlukan untuk menilai maksud kriminal di balik serangan-serangan ini,” tambahnya.
Sementara itu, Tedros meminta kepada otoritas Rusia untuk segera menghentikan serangannya di Ukraina.
"Pesan saya kepada semua orang Ukraina adalah ini: 'WHO mendukung Anda'... Kami terus menyerukan kepada Federasi Rusia untuk menghentikan perang ini," kata Tedros.
Rusia sendiri selama ini telah membantah tuduhan yang sebelumnya dilontarkan oleh Ukraina dan negara-negara Barat tentang kemungkinan tindak kejahatan perang dalam operasi militernya di negara tetangganya tersebut. Rusia juga membantah sudah menargetkan warga sipil.